Para
ulama’ sepakat bahwa azab dan kenikmatan kubur itu memang benar-benar ada,
Rasul Saw bersabda;”azab kubur itu benar ada”.(HR Khatib dari Aisyah).
Pendapat
mashur mengatakan bahwa yang merasakan azab dan nikmat kubur itu jazad dan ruhnya, lalu bagaimana dengan
orang yang mati tidak lazim, seperti kecelakaan pesawat, tenggelam tak
ditemukan, terbakar dan sejenisnya?.
Syekh
Muhammad Mutawali Sya’rowi, al-Fatawa menjawab pertanyaan jamaah
mengenai orang-orang yang tidak dikubur, sebab dimakan hewan buas, terbakar,
dan anggota tubuh tercecer,apakah mereka ditanya oleh malaikat munkar, nakir?. Beliau
menjawab iya, mereka ditanya oleh malaikat, Allah swt berfirman :
قَدْ
عَلِمْنَا مَا تَنقُصُ ٱلْأَرْضُ مِنْهُمْ ۖ وَعِندَنَا كِتَٰبٌ حَفِيظٌۢ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kamipun ada kitab yang memelihara (mencatat).
- Tafsir Al-Muyassar:
Sesungguhnya
Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka)
Yakni Kami mengetahui jasad mereka yang dimakan tanah, sehingga tidak ada yang
terlewat dari Kami tentang hal itu.
Rasulullah
Saw juga pernah ditanya mengenai hal ini:
: يا رسول الله كيف يجمعنا بعد ما تمزقنا
الرياح والبلى والسباع؟
قال: أنبئك بمثل ذلك في آلاء الله، الأرض أشرفت عليها
وهي مدرة بالية،
Artinya: “Wahai rasulallah Bagaman tuhan mengumpulkan kita setelah koyak oleh angin, kehausan dan dimakan binatang buas? Beliau bersabda :(Aku kabarkan kepadamu hal itu seperti kenikmatan-kenikmata Allah, langit dekat dengan bumi itu adalah sepotong tanah liat.
Syekh
Muhammad Nawawi Banten menjelaskan dalam kitab Syarah Nuruz Zhalam
Ala Aqidatul Awam
ويجمع من تفرقت أجزاؤه وأكلته السباع فيقعد فيسألان
بعنف
وينهرانه بجفاء وقيل يرفقان بالمؤمن وينهران
الكافر والمنافق ويسألان كل إنسان بلغته
Artinya, “Organ tubuh orang mati yang sudah terpisah dan dimakan binatang buas akan dikumpulkan. Orang itu kemudian dibangunkan dalam posisi duduk. Kedua malaikat itu bertanya kepadanya dengan kasar dan membentaknya dengan bengis. Ada ulama yang mengatakan bahwa kedua malaikat itu bersikat ramah kepada orang beriman dan membentak orang kafir dan orang munafik. Keduanya (malaikat Munkar dan Nakir) bertanya kepada setiap ahli kubur dengan bahasa yang bersangkutan,”
Disini sudah
jelas bahwa orang yang jasadnya hancur
terpisah bahkan tidak dikubur. mereka tetap ditanya oleh kedua malaikat.
Refernsi: Muhammad Mutawali Sya’rowi, al-Fatawa.
Muhammad Nawawi, Syarah Nuruz Zhalam Ala Aqidatul Awam

0 Comments