Selain tegas KH Nur Rahmat juga sangat dermawan terhadap para santrinya, Beliu lebih mengutamakan kebutuhan santrinya dari pada kebuetuhan keluarga, apalagi kebutuhan pribadi bahkan kebutuhan pribadinya dinomor akhirkan, hal ini terlihat jelas dikalangan para santri.
Berikut ini adalah peristiwa menajubkan yang saya ketahui:
Peristiwa Pertama:
• Terlihat mayoritas santri-santri al istianah memiliki setara ekonomi yang setandar, sampe hal itu diakui oleh Beliu, hal itu bukan beban bagi beliu, karena orang yang berekonomi setandar akan mudah diatur, bahkan banyak santri-santri yang keberatan untuk membayar syahriyah, sampai-sampi Beliu menetapkan bagi santri yang keberatan membayar, suruh membayar setengah dari nominal syahriyah tersebut, dan ada sebagian lagi santri yang sama sekali tidak membayar ( gratis-tis) akan tetapi diberi tugas untuk kerja bakti : seperti berisih-bersih rumah, bersih-bersih masjid dan kerja dapur.
Peristiwa ke-Dua:
• Saya sangat mengamati teman-teman yang ditugaskan belajar ke Mesir, seperti yang saya ketahui pada tahun 2015, Kh.Nur Rohmat memberangkatkan tiga orang santri untuk belajar di universitas al-azhar, semua berkas pemberangkatan mulai dari paspor sampai uang saku ditanggung 100% oleh beliu, dan sebelumnya beliu juga sudah memberangkatkan 3 orang santri, dan yang saya alami sendiri pada tahun 2016 saya diberangkatkan ke mesir, dengan biaya lumayan banyak, akan tetapi beliu menanggung stengah dari nominal harga tiket, alhamdulillah.
Peristiwa ke-Tiga:
• Bukan hanya itu peristiwa-peristiwa yang menajubkan, pada suatu hari, tepatnya setelah magrib, Beliu memerintahkan saya untuk ikut pengajian di Purwodadi godong, pada waktu itu mobil dikemudi oleh Pak Adi muliyono, singkat cerita ketika saya pulang dari pengajian, saya diberi amplop oleh Beliu tetapi hanya suruh menghitung nominalnya, setelah saya menghitung dan menyebutkan nominalnya kepada Beliu, lalu Beliu bilang : setengah kasihkan kang Adi, dan yang setengah bawa besok kasihkan ke Pak Wandi untuk beli semen. Nah begitu kagetnya saya melihat peristiwa itu semua uang yang didapat, digunakan untuk mencukupi kebutuhan pondok dan santrinya, sungguh luar biasa.
Terakhir
Saya atasnama penulis mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.
Cairo, 21 februari 2018
Penulis : santri pengen taubat
Alamat : Palembang
