Masjid Quba adalah permata bersejarah yang memancarkan cahaya keimanan di Madinah. Berdiri megah sekitar 3-4 kilometer di barat daya Masjid Nabawi, masjid ini bukan sekadar bangunan biasa, melainkan saksi bisu awal mula peradaban Islam dan tempat yang memiliki keutamaan luar biasa. Bagi setiap muslim yang berkunjung ke Madinah, Masjid Quba menjadi destinasi yang tak boleh terlewatkan.
Sejarah Pembangunan yang Penuh Berkah
Masjid Quba memegang gelar istimewa sebagai masjid pertama yang dibangun dalam sejarah Islam. Pondasi awal masjid ini diletakkan langsung oleh Rasulullah ﷺ setibanya beliau di Quba, sebelum memasuki Madinah, saat peristiwa hijrah yang monumental pada tahun 622 M (1 Hijriyah).
Kala itu, Rasulullah ﷺ bersama para sahabat bergotong royong dalam pembangunannya. Beliau sendiri turut serta memanggul batu dan pasir, menunjukkan keteladanan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam mendirikan rumah ibadah. Pembangunan ini menjadi simbol kuat persatuan Muhajirin dan Ansar, serta awal mula terbentuknya komunitas Muslim yang kokoh di Madinah.
Keberadaan Masjid Quba bahkan diabadikan dalam Al-Qur'an, Surah At-Taubah ayat 108, yang berbunyi:
لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَArtinya: "Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih."
Ayat ini menegaskan bahwa Masjid Quba dibangun di atas fondasi ketakwaan yang murni, menjadikannya tempat yang sangat mulia untuk beribadah.
Keutamaan Melaksanakan Shalat di Masjid Quba
Keistimewaan Masjid Quba tidak hanya terletak pada nilai sejarahnya, tetapi juga pada keutamaan ibadah di dalamnya. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءَ فَصَلَّى فِيهِ صَلَاةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍArtinya: "Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian mendatangi masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka ia akan mendapatkan pahala umrah." (HR. Ibnu
Hadis ini menjadi motivasi besar bagi para jamaah haji dan umrah untuk menyempatkan diri berkunjung dan shalat dua rakaat di Masjid Quba. Pahala yang setara dengan umrah menunjukkan betapa besar kemurahan Allah terhadap umat-Nya, bahkan melalui amalan yang relatif ringan namun dilakukan di tempat yang diberkahi.
Selain itu, Rasulullah ﷺ juga memiliki kebiasaan mulia untuk mengunjungi Masjid Quba. Diriwayatkan dari Ibnu Umar:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي قُبَاءً رَاكِبًا وَمَاشِيًاArtinya: "Rasulullah ﷺ biasanya mendatangi Masjid Quba itu setiap Sabtu. Beliau mendatanginya terkadang dengan berjalan kaki dan terkadang berkendaraan." (HR. Muslim)
Kebiasaan Nabi ini menguatkan anjuran untuk menziarahi dan beribadah di masjid ini, meneladani sunah beliau.
Arsitektur yang Memukau dan Pengembangan Berkelanjutan
Sejak dibangun pertama kali dengan sederhana, Masjid Quba telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan sepanjang sejarahnya, yang menjadikannya semakin megah dan mampu menampung lebih banyak jamaah. Pada awalnya, struktur masjid ini terdiri dari ruang shalat persegi empat dengan tiang kurma dan atap pelepah kurma bercampur tanah liat, serta sebuah serambi dan sahn (ruang terbuka) di tengahnya.
Renovasi besar dilakukan pada tahun 1986 di bawah perintah Raja Fahd bin Abdul Aziz, dengan biaya sekitar 90 juta Riyal Saudi. Proyek ini bertujuan untuk mempertahankan arsitektur tradisional Islam sekaligus memperluas kapasitasnya. Saat ini, Masjid Quba memiliki desain persegi panjang dengan aula utama dua lantai, dilengkapi dengan enam kubah besar berdiameter 12 meter dan 56 kubah kecil berdiameter 6 meter. Lantai dan halaman masjid dilapisi marmer anti panas, dan dinding bagian dalamnya dihiasi kaligrafi indah.
Terbaru, pada April 2022, Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) mengumumkan proyek perluasan terbesar dalam sejarah Masjid Quba, yang diberi nama Proyek Raja Salman. Proyek ambisius ini bertujuan untuk memperluas total area masjid hingga sepuluh kali lipat, mencapai 50.000 meter persegi, dengan kapasitas menampung hingga 66.000 jamaah. Perluasan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga memastikan pelestarian signifikansi budaya dan agama masjid.
Penutup
Masjid Quba adalah monumen hidup yang mengingatkan kita pada fondasi takwa, semangat hijrah, dan keteladanan Rasulullah ﷺ. Mengunjunginya bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan spiritual untuk merasakan kedekatan dengan sejarah Islam yang mulia dan meraih pahala yang agung. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk menziarahi masjid yang penuh berkah ini.
Rujukan:
Hadis Riwayat Muslim.
Ibnu Katsir. Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim.
Al-Mubarakfuri, Safyurrahman. Ar-Rahiq Al-Makhtum.
Berbagai sumber artikel dan publikasi resmi mengenai Masjid Quba dari Kementerian Agama RI dan situs resmi Kerajaan Arab Saudi.

0 Comments